## Kapan Bear Market Akan Datang? Mengenal Wajah Sebenarnya Siklus Pasar Ini
Di pasar cryptocurrency dan keuangan tradisional, fluktuasi harga mengikuti pola siklus tertentu. Ketika harga aset terus turun selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun, kita menyebutnya Bear Market. Sebaliknya, periode di mana harga terus naik disebut Bull Market. Kedua lingkungan pasar adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh para investor.
### Ciri utama dari Bear Market
**Apa itu Bear Market?** Bear Market adalah tahap pasar di mana harga terus menurun dan kepercayaan investor jelas kurang. Ciri-ciri dari periode ini meliputi:
- Penurunan harga biasanya mencapai lebih dari 20%, dalam kasus serius bisa turun 50%-80% atau bahkan lebih. - Likuiditas pasar menurun, volume transaksi menyusut - Investor umumnya bearish, banyak dana menarik diri dari pasar - Sering disertai dengan resesi ekonomi, meningkatnya tingkat pengangguran, atau peristiwa ketidakpastian yang signifikan
Sebagai contoh sejarah Bitcoin. BTC telah ada sejak 2009, meskipun dalam tren naik jangka panjang, tetapi telah mengalami beberapa pasar beruang yang mengejutkan selama periode tersebut:
- **Awal 2018**: BTC turun dari sekitar 20.000 dolar AS ke sekitar 3.200 dolar AS, dengan penurunan lebih dari 84% - **Awal tahun 2020**: Terpengaruh oleh pandemi COVID-19, BTC sempat jatuh di bawah 5.000 dolar, dengan penurunan lebih dari 70% - **Sepanjang tahun 2022**: Turun dari sekitar 68.000 dolar AS yang merupakan rekor tertinggi menjadi kurang dari 15.600 dolar AS, dengan penurunan mencapai 77%
Sekarang harga BTC berfluktuasi di sekitar $88.24K, tetapi sejarah mengajarkan kita bahwa harga yang lebih tinggi pun tidak menjamin kita tidak akan mengalami putaran penyesuaian berikutnya.
### Mengapa Bear Market bisa terjadi?
Faktor-faktor pemicu Bear Market sangat beragam, biasanya termasuk dalam beberapa kategori berikut:
**1. Faktor Ekonomi Makro** Resesi ekonomi, perlambatan pertumbuhan PDB, atau penurunan laba perusahaan dapat mempengaruhi kepercayaan investor. Ketika prospek ekonomi tidak jelas, dana akan mengalir dari aset berisiko tinggi (seperti cryptocurrency) ke aset yang relatif lebih aman.
**2. Perubahan Kebijakan dan Regulasi** Kenaikan suku bunga adalah contoh klasik. Kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve pada tahun 2022 langsung memicu bearish tahun itu. Biaya pinjaman yang lebih tinggi membuat orang mengurangi pengeluaran investasi, dan pasar secara keseluruhan mendingin.
**3. Krisis Geopolitik** Perang, sengketa perdagangan, atau peristiwa tidak pasti lainnya dapat memicu kepanikan. Investor cenderung mengalihkan dana mereka ke aset berisiko rendah seperti uang tunai dan obligasi.
**4. Keruntuhan Gelembung Aset** Ketika harga aset sangat menyimpang dari fundamental (seperti gelembung internet tahun 2000), pada akhirnya pasti akan menghadapi penyesuaian. Banyak Bear Market dalam sejarah berasal dari sini.
**5. Peristiwa Angsa Hitam** Peristiwa besar yang mendadak dan sulit diprediksi. Pandemi COVID-19 pada tahun 2020 adalah contoh yang khas, yang secara instan mengubah harapan pasar global.
### Fenomena psikologis di Bear Market
Ketika harga mulai turun, sebuah siklus negatif yang memperkuat diri akan terbentuk. Ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan (FUD) akan membuat banyak trader terburu-buru untuk keluar. Beberapa ingin menghentikan kerugian, beberapa ingin mengunci keuntungan, yang pada akhirnya menyebabkan penumpukan penjualan.
Penjualan terpusat ini dapat memicu efek domino—penjual memicu lebih banyak penjual. Jika ada banyak posisi leverage di pasar, situasinya akan lebih buruk. Pemaksaan likuidasi akan mempercepat penurunan harga, yang selanjutnya memicu kepanikan. Inilah sebabnya mengapa penurunan di pasar bearish seringkali lebih cepat dan lebih besar daripada kenaikan di pasar bullish. Seperti yang dikatakan pepatah di kalangan trader: "Naik tangga, turun lift."
### Perbedaan kunci di pasar beruang: perbandingan dengan pasar banteng
Memahami perbedaan antara Bear Market dan Bull Market sangat penting untuk merumuskan strategi:
| Ciri | Bear Market | Bull Market | |------|------|------| | Tren Harga | Terus Menurun | Terus Meningkat | | Sentimen Investor | Pesimis, Takut | Optimis, Serakah | | Volume | Lesu | Aktif | | Karakteristik Pasar | Sering terjadi periode konsolidasi | Volatil tetapi arah jelas | | Preferensi Risiko | Sangat Rendah | Cukup Tinggi |
Dalam Bear Market, Anda akan memperhatikan fluktuasi horizontal yang berlangsung lama - harga bergetar berulang kali dalam rentang tertentu. Ini mencerminkan rendahnya partisipasi pasar dan kurangnya aktivitas perdagangan.
### Bagaimana cara bertahan dan mendapatkan keuntungan di Bear Market?
Berbagai investor memiliki cara yang berbeda dalam menghadapinya. Strategi mana yang dipilih tergantung pada toleransi risiko dan tujuan investasi Anda.
**Strategi Satu: Mengurangi Eksposur Risiko**
Cara paling langsung adalah menjual sebagian posisi, dan mengubahnya menjadi stablecoin atau uang tunai. Jika penurunan membuatmu tidak bisa tidur, itu berarti ukuran posisimu melebihi batas yang dapat kamu tanggung. Ini adalah sinyal untuk melakukan penyesuaian.
**Strategi Dua: Memegang Jangka Panjang (HODL)**
Data sejarah menunjukkan bahwa pasar yang terbentuk (seperti indeks pasar saham tradisional dan Bitcoin) pada akhirnya akan pulih dari setiap Bear Market. Jika jangka waktu investasi Anda dihitung dalam tahun atau dekade, Bear Market jangka pendek tidak selalu menjadi sinyal untuk menjual. Sebaliknya, itu bisa menjadi landasan untuk pertumbuhan di masa depan.
Investasi dengan jumlah tetap secara berkala adalah metode klasik untuk melawan Bear Market. Terlepas dari harga, investasikan jumlah tetap setiap minggu atau setiap bulan. Ketika harga turun, Anda dapat membeli lebih banyak aset dengan uang yang sama, sehingga menurunkan rata-rata biaya.
Misalnya: Membeli 1 BTC pertama kali seharga 100.000 dolar, dan saat harga turun menjadi 80.000 dolar, membeli 1 BTC lagi, maka biaya rata-rata akan turun menjadi 90.000 dolar. Metode ini sangat cocok untuk investor jangka panjang.
**Strategi Empat: Perdagangan Short dan Lindung Nilai**
Trader yang berpengalaman akan mencoba mendapatkan keuntungan dari penurunan. Short selling memungkinkan Anda menghasilkan uang saat harga turun. Ini memerlukan keterampilan dan kekuatan mental.
Hedging risk juga merupakan sebuah aplikasi: misalnya Anda memiliki 2 BTC di pasar spot, Anda dapat secara bersamaan menjual pendek 2 BTC di pasar futures. Ketika harga turun, keuntungan dari posisi short akan mengimbangi kerugian di spot.
**Strategi Lima: Operasi Balik**
Ini adalah strategi berisiko tinggi. Beberapa trader akan mencari "rebound kucing mati" di pasar Bear Market—rebound harga jangka pendek. Mereka mencoba menjual untuk mendapatkan keuntungan di titik tinggi lokal. Namun, risikonya adalah setelah rebound, harga kemungkinan besar akan terus turun. Banyak trader mengalami kerugian besar karena "menangkap pisau yang jatuh."
### "Bear Market" dari mana asal nama ini?
Istilah ini memiliki asal-usul yang imajinatif. "Beruang" (bear) mengayunkan cakarnya ke bawah, melambangkan pergerakan harga yang turun. Sebaliknya, "Sapi" (bull) mendorong ke atas dengan tanduknya, mewakili kenaikan harga. Metafora ini setidaknya dapat ditelusuri kembali ke abad ke-19. Ada teori yang menyatakan bahwa asal-usul "beruang" berasal dari "pedagang kulit beruang" (bearskin jobber), yang menjualnya sebelum mereka mendapatkan kulit beruang tersebut, yang mirip dengan logika short selling modern.
### Pemikiran Akhir
Bear Market biasanya dipicu oleh faktor ekonomi, geopolitik, atau spekulatif yang melemahkan kepercayaan investor. Meskipun tantangan banyak, Bear Market adalah bagian yang tidak terhindarkan dari siklus pasar. Selama ada disiplin dan rencana, trader dapat melindungi aset dalam penurunan, bahkan mendapatkan keuntungan.
Selama Bear Market, banyak investor memilih untuk tetap memegang posisi (HODL) atau beralih ke aset berisiko rendah seperti uang tunai dan obligasi. Strategi dollar-cost averaging juga sangat populer karena dapat berfungsi dalam jangka panjang. Bagi trader yang lebih agresif, short selling dan trading inverse adalah opsi yang layak, tetapi risikonya lebih tinggi.
Kuncinya adalah menyadari: pasar beruang dan pasar banteng muncul secara bergantian, adalah ritme alami pasar. Sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa setelah penurunan pasti ada pemulihan. Bersiaplah, jaga sikap Anda stabil, dan Anda akan dapat melewati masa-masa sulit.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
## Kapan Bear Market Akan Datang? Mengenal Wajah Sebenarnya Siklus Pasar Ini
Di pasar cryptocurrency dan keuangan tradisional, fluktuasi harga mengikuti pola siklus tertentu. Ketika harga aset terus turun selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun, kita menyebutnya Bear Market. Sebaliknya, periode di mana harga terus naik disebut Bull Market. Kedua lingkungan pasar adalah kenyataan yang harus dihadapi oleh para investor.
### Ciri utama dari Bear Market
**Apa itu Bear Market?** Bear Market adalah tahap pasar di mana harga terus menurun dan kepercayaan investor jelas kurang. Ciri-ciri dari periode ini meliputi:
- Penurunan harga biasanya mencapai lebih dari 20%, dalam kasus serius bisa turun 50%-80% atau bahkan lebih.
- Likuiditas pasar menurun, volume transaksi menyusut
- Investor umumnya bearish, banyak dana menarik diri dari pasar
- Sering disertai dengan resesi ekonomi, meningkatnya tingkat pengangguran, atau peristiwa ketidakpastian yang signifikan
Sebagai contoh sejarah Bitcoin. BTC telah ada sejak 2009, meskipun dalam tren naik jangka panjang, tetapi telah mengalami beberapa pasar beruang yang mengejutkan selama periode tersebut:
- **Awal 2018**: BTC turun dari sekitar 20.000 dolar AS ke sekitar 3.200 dolar AS, dengan penurunan lebih dari 84%
- **Awal tahun 2020**: Terpengaruh oleh pandemi COVID-19, BTC sempat jatuh di bawah 5.000 dolar, dengan penurunan lebih dari 70%
- **Sepanjang tahun 2022**: Turun dari sekitar 68.000 dolar AS yang merupakan rekor tertinggi menjadi kurang dari 15.600 dolar AS, dengan penurunan mencapai 77%
Sekarang harga BTC berfluktuasi di sekitar $88.24K, tetapi sejarah mengajarkan kita bahwa harga yang lebih tinggi pun tidak menjamin kita tidak akan mengalami putaran penyesuaian berikutnya.
### Mengapa Bear Market bisa terjadi?
Faktor-faktor pemicu Bear Market sangat beragam, biasanya termasuk dalam beberapa kategori berikut:
**1. Faktor Ekonomi Makro**
Resesi ekonomi, perlambatan pertumbuhan PDB, atau penurunan laba perusahaan dapat mempengaruhi kepercayaan investor. Ketika prospek ekonomi tidak jelas, dana akan mengalir dari aset berisiko tinggi (seperti cryptocurrency) ke aset yang relatif lebih aman.
**2. Perubahan Kebijakan dan Regulasi**
Kenaikan suku bunga adalah contoh klasik. Kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve pada tahun 2022 langsung memicu bearish tahun itu. Biaya pinjaman yang lebih tinggi membuat orang mengurangi pengeluaran investasi, dan pasar secara keseluruhan mendingin.
**3. Krisis Geopolitik**
Perang, sengketa perdagangan, atau peristiwa tidak pasti lainnya dapat memicu kepanikan. Investor cenderung mengalihkan dana mereka ke aset berisiko rendah seperti uang tunai dan obligasi.
**4. Keruntuhan Gelembung Aset**
Ketika harga aset sangat menyimpang dari fundamental (seperti gelembung internet tahun 2000), pada akhirnya pasti akan menghadapi penyesuaian. Banyak Bear Market dalam sejarah berasal dari sini.
**5. Peristiwa Angsa Hitam**
Peristiwa besar yang mendadak dan sulit diprediksi. Pandemi COVID-19 pada tahun 2020 adalah contoh yang khas, yang secara instan mengubah harapan pasar global.
### Fenomena psikologis di Bear Market
Ketika harga mulai turun, sebuah siklus negatif yang memperkuat diri akan terbentuk. Ketakutan, ketidakpastian, dan keraguan (FUD) akan membuat banyak trader terburu-buru untuk keluar. Beberapa ingin menghentikan kerugian, beberapa ingin mengunci keuntungan, yang pada akhirnya menyebabkan penumpukan penjualan.
Penjualan terpusat ini dapat memicu efek domino—penjual memicu lebih banyak penjual. Jika ada banyak posisi leverage di pasar, situasinya akan lebih buruk. Pemaksaan likuidasi akan mempercepat penurunan harga, yang selanjutnya memicu kepanikan. Inilah sebabnya mengapa penurunan di pasar bearish seringkali lebih cepat dan lebih besar daripada kenaikan di pasar bullish. Seperti yang dikatakan pepatah di kalangan trader: "Naik tangga, turun lift."
### Perbedaan kunci di pasar beruang: perbandingan dengan pasar banteng
Memahami perbedaan antara Bear Market dan Bull Market sangat penting untuk merumuskan strategi:
| Ciri | Bear Market | Bull Market |
|------|------|------|
| Tren Harga | Terus Menurun | Terus Meningkat |
| Sentimen Investor | Pesimis, Takut | Optimis, Serakah |
| Volume | Lesu | Aktif |
| Karakteristik Pasar | Sering terjadi periode konsolidasi | Volatil tetapi arah jelas |
| Preferensi Risiko | Sangat Rendah | Cukup Tinggi |
Dalam Bear Market, Anda akan memperhatikan fluktuasi horizontal yang berlangsung lama - harga bergetar berulang kali dalam rentang tertentu. Ini mencerminkan rendahnya partisipasi pasar dan kurangnya aktivitas perdagangan.
### Bagaimana cara bertahan dan mendapatkan keuntungan di Bear Market?
Berbagai investor memiliki cara yang berbeda dalam menghadapinya. Strategi mana yang dipilih tergantung pada toleransi risiko dan tujuan investasi Anda.
**Strategi Satu: Mengurangi Eksposur Risiko**
Cara paling langsung adalah menjual sebagian posisi, dan mengubahnya menjadi stablecoin atau uang tunai. Jika penurunan membuatmu tidak bisa tidur, itu berarti ukuran posisimu melebihi batas yang dapat kamu tanggung. Ini adalah sinyal untuk melakukan penyesuaian.
**Strategi Dua: Memegang Jangka Panjang (HODL)**
Data sejarah menunjukkan bahwa pasar yang terbentuk (seperti indeks pasar saham tradisional dan Bitcoin) pada akhirnya akan pulih dari setiap Bear Market. Jika jangka waktu investasi Anda dihitung dalam tahun atau dekade, Bear Market jangka pendek tidak selalu menjadi sinyal untuk menjual. Sebaliknya, itu bisa menjadi landasan untuk pertumbuhan di masa depan.
**Strategi Tiga: Strategi Investasi Berkala (DCA)**
Investasi dengan jumlah tetap secara berkala adalah metode klasik untuk melawan Bear Market. Terlepas dari harga, investasikan jumlah tetap setiap minggu atau setiap bulan. Ketika harga turun, Anda dapat membeli lebih banyak aset dengan uang yang sama, sehingga menurunkan rata-rata biaya.
Misalnya: Membeli 1 BTC pertama kali seharga 100.000 dolar, dan saat harga turun menjadi 80.000 dolar, membeli 1 BTC lagi, maka biaya rata-rata akan turun menjadi 90.000 dolar. Metode ini sangat cocok untuk investor jangka panjang.
**Strategi Empat: Perdagangan Short dan Lindung Nilai**
Trader yang berpengalaman akan mencoba mendapatkan keuntungan dari penurunan. Short selling memungkinkan Anda menghasilkan uang saat harga turun. Ini memerlukan keterampilan dan kekuatan mental.
Hedging risk juga merupakan sebuah aplikasi: misalnya Anda memiliki 2 BTC di pasar spot, Anda dapat secara bersamaan menjual pendek 2 BTC di pasar futures. Ketika harga turun, keuntungan dari posisi short akan mengimbangi kerugian di spot.
**Strategi Lima: Operasi Balik**
Ini adalah strategi berisiko tinggi. Beberapa trader akan mencari "rebound kucing mati" di pasar Bear Market—rebound harga jangka pendek. Mereka mencoba menjual untuk mendapatkan keuntungan di titik tinggi lokal. Namun, risikonya adalah setelah rebound, harga kemungkinan besar akan terus turun. Banyak trader mengalami kerugian besar karena "menangkap pisau yang jatuh."
### "Bear Market" dari mana asal nama ini?
Istilah ini memiliki asal-usul yang imajinatif. "Beruang" (bear) mengayunkan cakarnya ke bawah, melambangkan pergerakan harga yang turun. Sebaliknya, "Sapi" (bull) mendorong ke atas dengan tanduknya, mewakili kenaikan harga. Metafora ini setidaknya dapat ditelusuri kembali ke abad ke-19. Ada teori yang menyatakan bahwa asal-usul "beruang" berasal dari "pedagang kulit beruang" (bearskin jobber), yang menjualnya sebelum mereka mendapatkan kulit beruang tersebut, yang mirip dengan logika short selling modern.
### Pemikiran Akhir
Bear Market biasanya dipicu oleh faktor ekonomi, geopolitik, atau spekulatif yang melemahkan kepercayaan investor. Meskipun tantangan banyak, Bear Market adalah bagian yang tidak terhindarkan dari siklus pasar. Selama ada disiplin dan rencana, trader dapat melindungi aset dalam penurunan, bahkan mendapatkan keuntungan.
Selama Bear Market, banyak investor memilih untuk tetap memegang posisi (HODL) atau beralih ke aset berisiko rendah seperti uang tunai dan obligasi. Strategi dollar-cost averaging juga sangat populer karena dapat berfungsi dalam jangka panjang. Bagi trader yang lebih agresif, short selling dan trading inverse adalah opsi yang layak, tetapi risikonya lebih tinggi.
Kuncinya adalah menyadari: pasar beruang dan pasar banteng muncul secara bergantian, adalah ritme alami pasar. Sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa setelah penurunan pasti ada pemulihan. Bersiaplah, jaga sikap Anda stabil, dan Anda akan dapat melewati masa-masa sulit.