Hari ini pasar benar-benar ganas. Bitcoin sempat turun di bawah 86.000 dolar AS, Ethereum juga gagal mempertahankan level 3000, dan pasar penuh warna merah. Banyak orang melihat kerugian di akun mereka dan memilih untuk menjual rugi dan keluar.

Tapi yang menarik adalah, jika kamu melihat ke bawah, kamu akan menemukan pemandangan yang sama sekali berbeda sedang berlangsung.

Apa yang dilakukan oleh para dana besar sebenarnya? Perusahaan manajemen aset terbesar di Brasil, Itaú, baru-baru ini mengumumkan secara terbuka bahwa portofolio mereka harus mengalokasikan Bitcoin; MicroStrategy kembali membeli puluhan ribu BTC dengan dana besar; berita bahwa MetaMask mendukung ekosistem Bitcoin baru saja keluar; JPMorgan menerbitkan dana pasar uang berbasis Ethereum, dan BlackRock terus menambah kepemilikan melalui ETF spot — semua ini tampaknya bukan tindakan spekulasi jangka pendek.

Investor ritel menangis, institusi tertawa. Apa sebenarnya yang sedang terjadi di balik semua ini?

Kuncinya ada di makroekonomi. Kemungkinan besar Bank Sentral Jepang akan menaikkan suku bunga minggu ini, dan pasar sudah memperhitungkan peluang ini hingga 98%. Jika kenaikan suku bunga benar-benar terjadi, dana internasional yang selama ini memanfaatkan pinjaman dengan bunga rendah dalam yen akan menarik diri, sebagian dana terpaksa kembali untuk membayar pinjaman, dan inilah yang memicu penurunan berantai di berbagai pasar.

Namun, logika jangka panjang tidak berubah. Naskah sejarah selalu berulang: pasar jangka pendek sangat dipengaruhi oleh emosi dan likuiditas, tetapi dana yang benar-benar memahami nilai selalu memanfaatkan fluktuasi ini untuk melakukan penempatan.

Saat pasar paling gaduh, justru arahnya paling jelas. Masalahnya adalah, apakah kamu mengikuti ketakutan dan menjual rugi, atau tetap tenang dan memikirkan hal-hal tiga sampai lima tahun ke depan saat orang lain sedang takut?