Ingin Bertahan Hidup di Crypto? Setelah Membaca Artikel Ini Anda Akan Tahu Mengapa 90% Gagal Lebih Awal

Minggu lalu, tepat pukul 2 pagi, saya sedang tidur lalu tiba-tiba terbangun karena suara ring ring dari Zalo. Saat membuka ponsel, saya melihat 99+ pesan suara yang belum didengarkan. Begitu saya tekan—semuanya adalah suara tangisan dari adik saya yang sudah setengah tahun belajar trading dengan saya, namanya Tuyền: “Bang! Aku habis hangus! 12.000 dolar milikku lenyap semua! Aku masuk full 3x long, harga cuma turun 2,8% saja akun sudah tersapu bersih, sekarang cuma sisa 800 dolar!” Saya mengucek mata, masih mengantuk sambil minta dia kirim histori transaksi. Setelah melihatnya saya langsung merinding—itu bukan trading, tapi seperti membawa uang darah masuk kasino dan dibakar. 98% modal all-in. Tanpa stoploss. 3x leverage. Cara main seperti ini sama saja dengan mengunci rem, melepas sabuk pengaman lalu ngebut 120km/jam di jalan gelap. Tidak terbalik aneh! Selama 5 tahun menjadi analis crypto, saya sudah melihat banyak orang yang sama persis seperti itu: — Baru masuk pasar sudah dicuci otak dengan cerita “all-in jadi kaya” — Dengar beberapa KOL teriak “hold kuat” langsung mengira itu kebenaran mutlak — Akhirnya diam-diam keluar dari pasar karena akunnya hangus. Saya juga pernah jadi korban. Tahun 2019—masa sideway pasar yang melelahkan—saya pikir saya sudah “Ngerti Ilmu”, terlalu percaya diri, all-in satu coin top. Malam itu juga, tiba-tiba muncul berita buruk entah dari mana, harga turun dengan candle panjang sampai saya lompat bangun mengira ada gempa. Akun merah semua, keuntungan tiga bulan hilang dalam tepat… 3 hari. Saya ingat waktu itu saya sampai membanting keyboard sampai patah. Bukan karena uang hilang, tapi karena saya bodoh sekali. Sejak saat itu, saya menghabiskan dua bulan meneliti lebih dari seribu kasus akun hangus. Dan akhirnya saya merangkum 3 aturan hidup-mati di crypto. Tiga aturan ini membantu saya mengembalikan semua yang hilang, lalu melipatgandakan akun dari 3.200 dolar → 53.000 dolar, naik 16 kali dalam 1 tahun. Hari ini saya tulis lengkap agar kamu tidak perlu membayar dengan uang nyata seperti saya dulu.

1. Jangan Pernah Biarkan Satu Order Melebihi 7% Total Modal — Aturan Bertahan Hidup No. 1 Mau kamu punya 1.000 dolar atau 100.000 dolar, setiap order maksimal 7% modal. Tidak ada tawar-menawar. Tidak ada pengecualian. Contoh: Kamu punya 10.000 dolar → Setiap order hanya boleh pakai 700 dolar. Kehilangan 700 dolar memang sakit, tapi tidak bikin mati. Sekarang, saya punya kebiasaan “aneh” saat trading: Sebelum pasang order, saya hitung tepat 7% modal pakai kalkulator, lalu catat di notes. Begitu saya pasang melebihi → saya langsung tutup aplikasinya. Pernah suatu kali awal bulan lalu, BTC naik kencang, lihat chart rasanya mau ikut bertarung dengan pasar. Tapi karena sudah melebihi 7%, saya lempar ponsel ke sofa lalu nonton video lucu 30 menit. Sore itu, pasar dump 15%. Selamat dari bencana. Ada sedikit perhitungan agar kamu paham kenapa: Full 8.000 dolar (80% modal) x3 leverageHarga berlawanan 4,2% → akun = 0 Tapi: Hanya 700 dolar (7% modal) x3Harga berlawanan 85% → kamu hanya kehilangan 700 dolar, akun masih sisa 9.300 dolar Tingkat keamanan beda… 20 kali lipat.
2. Setiap Order Hanya Boleh Rugi Maksimal 1,1% Total Akun — Stoploss = Sabuk Pengaman Banyak orang rugi bukan karena leverage, tapi karena tidak mau cut loss. Kalimat paling mematikan di kepala trader adalah: “Pasti sebentar lagi balik”“Coba lihat dulu”“Masa sih sial banget?” Saya jujur: Kesempatan di crypto itu banyak, tapi yang bertahan sampai ketemu kesempatan itu sangat sedikit. Saya biasanya pakai 7% modal untuk 1 order dan pasang stoploss supaya ketika kena, total akun hanya rugi 1,1%. Contoh, order 700 dolar dengan leverage 3—saat stoploss kena, saya rugi sekitar 110 dolar. 110 dolar itu tidak seberapa. Tapi berkat itu saya tetap bisa bertahan di pasar untuk dapat 5.000 – 10.000 dolar berikutnya. Ada seorang teman belajar dengan saya tahun lalu, tiap bulan akun hangus, tiap kali chat saya selalu terdengar putus asa mau menyerah. Saya paksa dia lakukan satu hal: PASANG stoploss di semua order. Tiga bulan kemudian dia chat balik: “Bang, aku sudah tidak hangus lagi. Kalah ya kalah kecil, dan tidurnya juga lebih nyenyak.” Saya hanya tertawa: “Itu baru trading.”
3. Tidak Mengerti Pasar? Diam Saja. Tidak Melakukan Apa-apa Juga Merupakan Sebuah Skill Ini aturan paling susah tapi paling berharga. Trader baru selalu kena penyakit “gatal tangan”: — Begitu harga bergerak dikit langsung masuk — Lihat candle hijau langsung fomo — Lihat candle merah langsung panik — Saat pasar bising seperti radio rusak pun tetap maksain masuk order Tapi kenyataannya: 👉 Order terbaik dalam hidup saya selalu muncul saat saya tidak melakukan apa-apa. Saat chart jelek, volume lemah, tidak ada struktur jelas—saya tutup chart. Pergi minum boba, nonton film, nge-gym, nongkrong sama teman. Tidak trading = Tidak rugi Tidak rugi = Modal masih utuh Modal utuh = Bisa tunggu pergerakan besar Ada satu murid saya—dulu setiap hari masuk 7–10 order, tiap bulan akun hangus. Saya ubah satu saja kebiasaannya: “Kalau tidak lihat setup jelas → jangan masuk sama sekali.” Setahun kemudian, akun dari 5.000 → 48.000 dolar. Dia bilang ke saya: “Ternyata yang paling jago itu bukan yang paling sering trading, tapi yang tahu kapan TIDAK trading.” Saya mengangguk. Pasar tidak memberi hadiah untuk yang rajin. Pasar memberi hadiah untuk yang SABAR. Penutup Crypto itu lautan dalam. Orang yang lompat dengan mimpi “semalam jadi miliarder” belum sempat berenang sudah dihantam ombak ke pinggir. Orang yang tahu cara menjaga modal bisa berenang lebih jauh, melihat lebih banyak, dan akhirnya menemukan harta karun. Saya juga pernah jatuh, pernah bodoh, pernah habis total. Tapi tiga aturan kecil ini yang menarik saya keluar dari dasar. Jika kamu paham semua yang saya tulis hari ini—saya yakin kamu sudah menghemat minimal 3 tahun derita dan beberapa ribu dolar uang sekolah.