Presiden ke-47 beroperasi dalam gelembung realitasnya sendiri, dan banyak pendukung rela tinggal di ruang itu bersamanya. Tapi inilah masalahnya: keterjangkauan adalah titik lemahnya. Bahkan loyalis paling setia pun tak bisa mengabaikan apa yang terjadi di kasir.
Ketika harga-harga menekan dompet, narasi politik kehilangan daya magisnya. Seorang ekonom era Biden baru-baru ini menyoroti kerentanan ini - sebanyak apa pun fakta alternatif tak bisa mengubah struk belanja atau tagihan sewa. Rasa sakit ekonomi menembus ideologi.
Krisis keterjangkauan bukan sekadar angka di grafik. Ini adalah kesenjangan antara pesan politik dan realitas yang dihadapi, dan kesenjangan itu semakin melebar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GasFeeCryer
· 10jam yang lalu
Benar sekali, kata-kata seindah apapun tetap kalah dengan dompet belanja, inilah mesin voting yang sebenarnya.
Lihat AsliBalas0
Frontrunner
· 23jam yang lalu
Singkatnya, mau dipuji setinggi apa pun, harga sayur dan sewa rumah yang akan bicara.
Lihat AsliBalas0
ForumMiningMaster
· 23jam yang lalu
Kamu benar, seindah apa pun kata-katanya tidak akan mengubah berat keranjang belanja.
Lihat AsliBalas0
ShortingEnthusiast
· 23jam yang lalu
Kamu benar, seindah apa pun kata-katanya tetap tidak bisa menutupi kenyataan tentang keranjang belanja.
Lihat AsliBalas0
LayerZeroHero
· 23jam yang lalu
Faktanya, narasi sehebat apa pun tetap tidak bisa mengalahkan tekanan harga kebutuhan pokok... Data berbicara dengan sendirinya.
Presiden ke-47 beroperasi dalam gelembung realitasnya sendiri, dan banyak pendukung rela tinggal di ruang itu bersamanya. Tapi inilah masalahnya: keterjangkauan adalah titik lemahnya. Bahkan loyalis paling setia pun tak bisa mengabaikan apa yang terjadi di kasir.
Ketika harga-harga menekan dompet, narasi politik kehilangan daya magisnya. Seorang ekonom era Biden baru-baru ini menyoroti kerentanan ini - sebanyak apa pun fakta alternatif tak bisa mengubah struk belanja atau tagihan sewa. Rasa sakit ekonomi menembus ideologi.
Krisis keterjangkauan bukan sekadar angka di grafik. Ini adalah kesenjangan antara pesan politik dan realitas yang dihadapi, dan kesenjangan itu semakin melebar.