Apakah kamu masih terus memantau kabar soal ETF Bitcoin? Kalau iya, bisa jadi kamu melewatkan pergerakan yang jauh lebih besar.
Baru saja, perusahaan milik tokoh terkenal di dunia kripto, Anthony Pompliano, resmi melantai di Nasdaq dengan kode saham BRR. Perusahaan ini jelas bukan main-main—langsung membawa aset Bitcoin senilai 10 miliar dolar AS saat pencatatan perdana. Tembok pemisah antara keuangan tradisional dan dunia kripto kini mulai retak, dihantam investasi nyata.
Namun, di balik hiruk pikuk yang terlihat di permukaan, ada perubahan yang lebih tersembunyi tapi sangat krusial yang sedang terjadi di on-chain.
Ketika AI mulai berdagang secara mandiri di blockchain, muncul pertanyaan: siapa yang bisa memastikan robot-robot ini tidak tiba-tiba “ngamuk”? Toh, kamu tidak bisa berharap sebuah algoritma punya nurani seperti manusia.
Ada sebuah proyek di pasaran yang menawarkan solusi cerdas—memberikan setiap AI “KTP”. Kedengarannya sederhana? Sebenarnya tidak. Sistem ini benar-benar memisahkan pengguna, agen AI, dan sesi operasi. Setiap kali AI melakukan transaksi, blockchain bisa dengan jelas melacak: siapa yang menyetujui, aturan apa yang diikuti, kapan izin berakhir. Perilaku AI tidak lagi misterius, melainkan transparan di buku besar.
Yang lebih keren lagi, aturan kepatuhan langsung ditanamkan di dalam kode. Setiap kali AI bertindak, sistem otomatis memeriksa batas izin dan ambang risiko; kalau melanggar, langsung dihentikan dan dicatat. Bukan perbaikan setelah kejadian, tapi membuat AI mematuhi aturan seperti manusia mengikuti lampu lalu lintas—aturan jadi “refleks”.
Mekanisme tata kelolanya juga berani. Tidak pakai forum tradisional yang penuh debat, melainkan aturan langsung dikemas dalam modul kode yang bisa dieksekusi. Developer tidak lagi mengajukan proposal dalam bentuk tulisan, melainkan logika kode siap pakai.
Inilah wujud infrastruktur generasi berikutnya—saat AI jadi pemain utama on-chain, aturan harus bisa mengikuti irama.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SchrodingerWallet
· 11jam yang lalu
Aduh, perdagangan otonom AI ini memang agak menakutkan... Saya harus memikirkan lagi soal mengirim KTP ke robot.
Lihat AsliBalas0
AirdropHunter007
· 19jam yang lalu
Saya suka logika AI identitas ini, jauh lebih masuk akal dibandingkan diskusi tata kelola yang omong kosong itu.
Lihat AsliBalas0
ForkThisDAO
· 19jam yang lalu
Oke deh, lagi-lagi soal AI dan KTP, menurutku sistem kayak gini benar-benar bisa diterapkan nggak ya? Soalnya pada akhirnya tetap harus ada manusia yang memelihara logika kodenya juga kan.
Lihat AsliBalas0
MoonlightGamer
· 19jam yang lalu
AI bikin KTP? Seriusan, kok rasanya ini cuma konsep buat digoreng doang.
Ngasih KTP ke AI mendingan langsung aja dikurung dalam smart contract, toh ujung-ujungnya kode juga yang menentukan.
Skema isolasi ini kedengarannya bagus, cuma takutnya nanti cuma omdo doang, pas dijalankan malah penuh celah.
Lihat AsliBalas0
ImpermanentLossEnjoyer
· 19jam yang lalu
Aduh, ini lagi-lagi soal perdagangan otomatis AI, sebenarnya cuma takut robotnya kabur kan.
Apakah kamu masih terus memantau kabar soal ETF Bitcoin? Kalau iya, bisa jadi kamu melewatkan pergerakan yang jauh lebih besar.
Baru saja, perusahaan milik tokoh terkenal di dunia kripto, Anthony Pompliano, resmi melantai di Nasdaq dengan kode saham BRR. Perusahaan ini jelas bukan main-main—langsung membawa aset Bitcoin senilai 10 miliar dolar AS saat pencatatan perdana. Tembok pemisah antara keuangan tradisional dan dunia kripto kini mulai retak, dihantam investasi nyata.
Namun, di balik hiruk pikuk yang terlihat di permukaan, ada perubahan yang lebih tersembunyi tapi sangat krusial yang sedang terjadi di on-chain.
Ketika AI mulai berdagang secara mandiri di blockchain, muncul pertanyaan: siapa yang bisa memastikan robot-robot ini tidak tiba-tiba “ngamuk”? Toh, kamu tidak bisa berharap sebuah algoritma punya nurani seperti manusia.
Ada sebuah proyek di pasaran yang menawarkan solusi cerdas—memberikan setiap AI “KTP”. Kedengarannya sederhana? Sebenarnya tidak. Sistem ini benar-benar memisahkan pengguna, agen AI, dan sesi operasi. Setiap kali AI melakukan transaksi, blockchain bisa dengan jelas melacak: siapa yang menyetujui, aturan apa yang diikuti, kapan izin berakhir. Perilaku AI tidak lagi misterius, melainkan transparan di buku besar.
Yang lebih keren lagi, aturan kepatuhan langsung ditanamkan di dalam kode. Setiap kali AI bertindak, sistem otomatis memeriksa batas izin dan ambang risiko; kalau melanggar, langsung dihentikan dan dicatat. Bukan perbaikan setelah kejadian, tapi membuat AI mematuhi aturan seperti manusia mengikuti lampu lalu lintas—aturan jadi “refleks”.
Mekanisme tata kelolanya juga berani. Tidak pakai forum tradisional yang penuh debat, melainkan aturan langsung dikemas dalam modul kode yang bisa dieksekusi. Developer tidak lagi mengajukan proposal dalam bentuk tulisan, melainkan logika kode siap pakai.
Inilah wujud infrastruktur generasi berikutnya—saat AI jadi pemain utama on-chain, aturan harus bisa mengikuti irama.