Sejujurnya, bagi mereka yang sudah pernah melewati siklus bull dan bear secara lengkap, sekarang setiap kali mendengar kata "berbunga" atau "produk keuangan", refleks pertama adalah langsung waspada. Soalnya sudah terlalu sering rugi—proyek-proyek fixed income yang menjanjikan imbal hasil tahunan 20%, 50% bahkan lebih fantastis, pada akhirnya tanpa kecuali justru mengincar pokok modalmu.
Sebenarnya hukum besi di pasar ini sangat sederhana: setiap protokol yang tidak bisa menjelaskan dengan jelas dari mana uang itu berasal, hampir pasti mengincar isi dompetmu. Setelah melihat terlalu banyak skema ponzi, sekarang ketika melihat janji imbal hasil tinggi, reaksi pertama bukan FOMO, tapi langsung tanya tiga hal—aset dasarnya apa? Logika keuntungannya masuk akal atau tidak? Likuiditasnya dari mana?
Makanya, ketika saya baru-baru ini melihat sebuah protokol staking baru, hal pertama yang saya lakukan bukan cek seberapa tinggi APY-nya, tapi baca dulu baik-baik apa yang sebenarnya tertulis di whitepaper-nya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
11 Suka
Hadiah
11
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
MetaverseVagrant
· 23jam yang lalu
Sungguh, begitu mendengar yield farming saja sudah mulai berkeringat dingin.
Lihat AsliBalas0
NewPumpamentals
· 23jam yang lalu
Whitepaper semuanya bohong, yang penting lihat apakah benar-benar ada pengguna yang memakainya.
Lihat AsliBalas0
ImpermanentPhilosopher
· 23jam yang lalu
Setelah mengalami begitu banyak kerugian baru saya sadar, imbal hasil tinggi itu sama saja dengan risiko tinggi, tidak ada pengecualian.
Imbal hasil tahunan 50%? Hah, itu sama saja menanyakan apakah saya mau all in dengan cara bunuh diri.
Whitepaper sebagus apapun tidak ada gunanya, yang penting adalah apakah logika dasarnya saling berkaitan, kalau tidak ya cuma angin kosong.
Sudah terlalu sering melihat tim proyek mengambil untung tanpa modal, sekarang dengar kata "berbunga" saja langsung ingin kabur.
Sebenarnya hanya ada tiga pertanyaan—uangnya dari mana? Bagaimana cara mendapatkannya? Bisa keluar atau tidak? Kalau tidak jelas, lebih baik jangan ikut-ikutan.
Lihat AsliBalas0
GweiWatcher
· 23jam yang lalu
Waktu tahunannya 20% aku seharusnya sudah cabut, tapi malah nggak cabut dan sekarang masih masuk daftar likuidasi haha
Kalau ada sesuatu yang nggak jelas duitnya dari mana, sekarang aku langsung kill satu per satu
Whitepaper itu, pokoknya semua trik nipu udah aku hafalin
Datang lagi protokol staking baru? Tanya dulu Dragonfly dan a16z bilang apa
Skema ponzi makin variatif, trik awal tahun sekarang udah naik ke versi kelima
Lihat AsliBalas0
RugpullTherapist
· 23jam yang lalu
Sungguh, begitu mendengar "annualized 50%" otak saya langsung masuk mode waspada.
Sejujurnya, bagi mereka yang sudah pernah melewati siklus bull dan bear secara lengkap, sekarang setiap kali mendengar kata "berbunga" atau "produk keuangan", refleks pertama adalah langsung waspada. Soalnya sudah terlalu sering rugi—proyek-proyek fixed income yang menjanjikan imbal hasil tahunan 20%, 50% bahkan lebih fantastis, pada akhirnya tanpa kecuali justru mengincar pokok modalmu.
Sebenarnya hukum besi di pasar ini sangat sederhana: setiap protokol yang tidak bisa menjelaskan dengan jelas dari mana uang itu berasal, hampir pasti mengincar isi dompetmu. Setelah melihat terlalu banyak skema ponzi, sekarang ketika melihat janji imbal hasil tinggi, reaksi pertama bukan FOMO, tapi langsung tanya tiga hal—aset dasarnya apa? Logika keuntungannya masuk akal atau tidak? Likuiditasnya dari mana?
Makanya, ketika saya baru-baru ini melihat sebuah protokol staking baru, hal pertama yang saya lakukan bukan cek seberapa tinggi APY-nya, tapi baca dulu baik-baik apa yang sebenarnya tertulis di whitepaper-nya.