Pemerintah India sedang mempertimbangkan sebuah usulan kontroversial: pelacakan lokasi berbasis satelit secara wajib pada semua smartphone, selama 24 jam nonstop. Tujuan yang dikemukakan? Meningkatkan kemampuan pengawasan. Namun yang menarik—raksasa teknologi seperti Apple, Google, dan Samsung secara bersama-sama menentang, dengan alasan adanya risiko terhadap privasi pengguna.



Ini bukan sekadar perdebatan kebijakan. Ini adalah benturan antara kontrol negara dan hak digital individu. Di era di mana para pendukung blockchain mengedepankan kedaulatan data dan self-custody, usulan seperti ini terasa seperti langkah mundur. Pemaksaan pelacakan geolokasi melewati batas—mengubah perangkat pribadi menjadi alat pemantauan terus-menerus.

Keberatan dari para raksasa teknologi ini tidaklah mengejutkan. Kerangka kerja privasi, kepercayaan pengguna, dan kepatuhan regulasi menjadi taruhannya. Apakah usulan ini akan diterima atau akhirnya dibatalkan akan menjadi sinyal bagaimana pemerintah menavigasi ketegangan antara tuntutan keamanan dan kebebasan sipil di era smartphone.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
  • Hadiah
  • 6
  • Posting ulang
  • Bagikan
Komentar
0/400
governance_lurkervip
· 6jam yang lalu
ngl India langkah ini benar-benar keterlaluan... pelacakan lokasi satelit 24 jam? Dan wajib dipasang? Ini sama saja membuat ponsel jadi borgol elektronik.
Lihat AsliBalas0
MercilessHalalvip
· 16jam yang lalu
Tindakan India ini benar-benar keterlaluan, pelacakan satelit 24 jam? Langsung saja membuat ponsel jadi seperti gelang elektronik.
Lihat AsliBalas0
RooftopVIPvip
· 12-05 20:20
Langkah India ini benar-benar ekstrem, pelacakan lokasi satelit 24 jam... Apakah ini masih ponsel milik saya? --- Apple, Google, Samsung bersatu menentang, kali ini perusahaan besar akhirnya melakukan hal yang benar --- Sederhananya, mereka ingin mengubah ponsel menjadi borgol elektronik seperti di penjara, menakutkan --- Bukankah Web3 memang untuk menghindari pengawasan seperti ini? Sekarang muncul lagi? Ngakak --- Hak privasi bukan sesuatu yang bisa dilanggar sembarangan, apa yang dipikirkan pemerintah India --- Raksasa teknologi juga punya batasan, meski jarang terlihat --- Keamanan negara vs kebebasan individu, dilema abadi... Tapi menggunakan cara paksa itu sudah keterlaluan --- Hah... jadi semua gerak-gerikku akan terekam? Tidak ada privasi lagi --- Inilah arti penting blockchain dan self-custody --- Kediktatoran digital yang terang-terangan, mengerikan
Lihat AsliBalas0
WenMoonvip
· 12-05 20:15
Nggak bohong, tindakan India ini agak keterlaluan... mengubah ponsel jadi alat pemantau? Bukankah ini seperti sistem Big Brother, para pelaku blockchain pasti bakal gila melihat ini.
Lihat AsliBalas0
LiquidityHuntervip
· 12-05 20:12
Langkah India kali ini benar-benar di luar nalar, ya, memaksa pelacakan dengan satelit? Langsung saja membuat ponsel jadi alat pemantau, likuiditas benar-benar terkunci. Apple, Google, dan Samsung bekerja sama untuk melawan balik, ruang tarik-menarik di sini cukup menarik...
Lihat AsliBalas0
BlockchainBardvip
· 12-05 20:07
Nggak mau bohong, ini memang trik lama yang klasik... Pemerintah mau mengawasi, perusahaan besar bilang nggak bisa, ujung-ujungnya privasi rakyat biasa tetap aja dijual.
Lihat AsliBalas0
  • Sematkan
Perdagangkan Kripto Di Mana Saja Kapan Saja
qrCode
Pindai untuk mengunduh aplikasi Gate
Komunitas
Bahasa Indonesia
  • 简体中文
  • English
  • Tiếng Việt
  • 繁體中文
  • Español
  • Русский
  • Français (Afrique)
  • Português (Portugal)
  • Bahasa Indonesia
  • 日本語
  • بالعربية
  • Українська
  • Português (Brasil)