Masayoshi Son baru saja melontarkan pendapat mengejutkan tentang ke mana arah kecerdasan buatan. Investor legendaris ini percaya bahwa sistem AI supercerdas pada akhirnya bisa melampaui umat manusia sedemikian rupa sehingga kita menjadi relatif tidak berarti—seperti ikan dibandingkan manusia. Dia melukiskan gambaran di mana sistem canggih ini bahkan bisa meraih Hadiah Nobel, memecahkan masalah yang bahkan belum bisa kita bayangkan. Ini adalah visi provokatif yang menembus hype teknologi pada umumnya. Entah Anda melihatnya sebagai peringatan profetik atau optimisme visioner, Son bertaruh besar bahwa kesenjangan kecerdasan antara AI saat ini dan yang akan datang akan sangat luar biasa. Pertanyaannya bukan apakah mesin akan menjadi lebih pintar—tetapi bagaimana kita akan beradaptasi ketika hal itu terjadi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
InfraVibes
· 12-05 16:01
Ikan bahkan tidak tahu bahwa dirinya berada di dalam air, kita pun tidak tahu bahwa kita berada di "air" AI, haha.
Lihat AsliBalas0
MoneyBurner
· 12-05 16:00
Perkataan Masayoshi Son ini terdengar seperti sedang memberikan argumen rasional untuk membangun posisi di infrastruktur AI... Semakin saya dengar, semakin saya merasa harus menambah posisi di beberapa saham konsep AGI, ini benar-benar bukan sekadar berjudi, data on-chain juga mendukung logika ini.
Lihat AsliBalas0
NonFungibleDegen
· 12-05 15:55
Nggak bakal bohong, anak itu cuma berusaha menghibur diri kalau dia pikir kita bakal tetap relevan lmao... mungkin nggak ada apa-apa, tapi juga kayak, kalau AI beneran bakal JAUH lebih pintar dari kita ser, kita tuh basically cuma nonton harga dasar manusia anjlok 😭
Lihat AsliBalas0
CodeZeroBasis
· 12-05 15:55
Haha, pernyataan Masayoshi Son kali ini cukup tajam, apa kita benar-benar akan jadi "ikan"?
---
Pada hari ketika Nobel Prize diambil alih AI, kita masih saja berdebat soal etika AI.
---
Bukan, dia ngomong seolah-olah itu beneran bakal kejadian. Kok aku merasa nggak secepat itu ya.
---
Orang ini memang suka bikin gebrakan, cari perhatian, tapi emang kena poin penting sih.
---
Oke deh, kalau gitu kita mulai aja dulu belajar pemrograman AI, cari cuan sebelum kena eliminasi.
---
Perumpamaan "ikan" ini memang pas, masalahnya ikan bahkan nggak punya kesempatan buat melawan.
---
Datang lagi, tiap tahun katanya umat manusia bakal tamat, aku nggak percaya tahun ini beneran kejadian.
Lihat AsliBalas0
RugpullTherapist
· 12-05 15:51
Perkataan Masayoshi Son ini terdengar seperti sedang membicarakan novel fiksi ilmiah ya... Tapi ngomong-ngomong, AI kita sekarang bahkan belum bisa membuat keputusan yang layak, ngomongin Nobel segala.
Tingkat kecemasan manusia bakal melonjak lagi, orang ini memang jago bikin topik yang bikin panik.
Perumpamaan "ikan" masih oke, tapi syaratnya dia benar-benar bisa meramal masa depan kan, saya sih masih ragu.
Narasi seperti ini saya sudah bosan dengar, setiap bos besar suka bicara soal "pertumbuhan eksponensial", "melampaui manusia", nanti kalau benar terjadi baru kita bicarakan lagi.
Daripada khawatir akan dilindas AI, mending pikirin gimana naik kereta ini buat cari cuan, haha.
Lihat AsliBalas0
AllTalkLongTrader
· 12-05 15:43
Orang ini, Masayoshi Son, memang jago bicara, perumpamaan antara ikan dan manusia itu luar biasa... Kita cepat atau lambat bakal jadi peliharaan AI deh.
Masayoshi Son baru saja melontarkan pendapat mengejutkan tentang ke mana arah kecerdasan buatan. Investor legendaris ini percaya bahwa sistem AI supercerdas pada akhirnya bisa melampaui umat manusia sedemikian rupa sehingga kita menjadi relatif tidak berarti—seperti ikan dibandingkan manusia. Dia melukiskan gambaran di mana sistem canggih ini bahkan bisa meraih Hadiah Nobel, memecahkan masalah yang bahkan belum bisa kita bayangkan. Ini adalah visi provokatif yang menembus hype teknologi pada umumnya. Entah Anda melihatnya sebagai peringatan profetik atau optimisme visioner, Son bertaruh besar bahwa kesenjangan kecerdasan antara AI saat ini dan yang akan datang akan sangat luar biasa. Pertanyaannya bukan apakah mesin akan menjadi lebih pintar—tetapi bagaimana kita akan beradaptasi ketika hal itu terjadi.