Siapa yang mengendalikan infrastruktur di balik kerajaan data masa depan? Pertarungan tidak akan dimenangkan hanya dengan algoritma—jaringan energi, rantai pasok semikonduktor, dan cadangan mineral kritis akan menentukan para pemenangnya. Ini bukan lagi sekadar soal kode.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DYORMaster
· 12-06 18:32
Algoritma itu sudah lama ketinggalan zaman, sekarang yang jadi penentu adalah jaringan listrik dan sumber daya tambang, siapa yang menguasai rantai ini, dialah yang menang.
Lihat AsliBalas0
ThatsNotARugPull
· 12-05 23:14
Algoritma itu sudah lama ketinggalan zaman, permainan sebenarnya ada di sisi energi dan chip, siapa yang menguasai mineral, dia yang menang.
Lihat AsliBalas0
MEVHunterX
· 12-05 14:55
Perang kekuatan komputasi sudah lama dimulai, masalah chip yang menjadi hambatan tidak bisa dihindari oleh siapa pun, energi adalah kartu truf yang sebenarnya.
Lihat AsliBalas0
PumpAnalyst
· 12-05 14:42
Energi, chip, mineral? Bro, ini baru benar-benar logika dasar, jauh lebih sadar daripada proyek-proyek yang cuma heboh soal algoritma [pikir]. Tapi masalahnya, siapa yang benar-benar bisa mengendalikan semua itu? Amerika, Cina, atau para bandar? Manajemen risiko harus benar-benar matang.
Lihat AsliBalas0
BTCBeliefStation
· 12-05 14:32
Perang kekuatan komputasi tidak serumit itu, sederhananya hanya adu perangkat keras dan energi. Kode hanyalah permukaan, di baliknya semua adalah permainan pertambangan dan listrik.
Siapa yang mengendalikan infrastruktur di balik kerajaan data masa depan? Pertarungan tidak akan dimenangkan hanya dengan algoritma—jaringan energi, rantai pasok semikonduktor, dan cadangan mineral kritis akan menentukan para pemenangnya. Ini bukan lagi sekadar soal kode.