#数字货币市场洞察 Waktu saya lulus dari UPenn tahun 2011, saya pernah ikut sebuah seminar keuangan yang cukup unik, diselenggarakan oleh seorang anak konglomerat, dan inisiatornya sepertinya adalah ketua jurusan keuangan Cambridge.
Lokasinya di sebuah vila pribadi, jujur saja suasananya memang mewah. Saat itu saya hanyalah seorang lulusan baru, dan sepanjang acara, satu-satunya yang membuat saya tidak merasa canggung adalah profesor tua jurusan keuangan Cambridge yang duduk di samping saya.
Bapak tua ini sangat berwibawa sebagai seorang akademisi, di mejanya ada secangkir teh Yorkshire. Kami banyak mengobrol, dia jarang membahas hal-hal textbook, lebih banyak membagikan pemahamannya tentang pasar. Yang paling membekas bagi saya, ia secara khusus menyinggung teknologi blockchain—ia optimis dengan potensinya, tapi juga sangat paham batasannya. Cara berpikir seorang akademisi memang berbeda dengan para spekulan.
Malam itu saya hampir tidak minum alkohol, cuma mendengarkan beliau bercerita, sesekali menyelipkan pendapat saya. Waktu mau pulang, saya ingin memberinya teh yang saya bawa dari Inggris sebagai tanda terima kasih, tapi sang profesor malah membalas dengan memberi saya 7 Bitcoin. Saat itu satu $BTC sekitar 28 dolar, saya ingat betul.
Percakapan itu sebenarnya banyak mengubah saya. Setelahnya saya mulai serius mempelajari blockchain dan mata uang kripto, perlahan memindahkan fokus investasi ke bidang ini. Jujur saja, hasil yang saya dapat selama bertahun-tahun ini sangat berkaitan dengan pertemuan kebetulan tersebut.
Bitcoin tidak hanya membawa angka di saldo saya. Yang lebih penting, ia membuat saya memikirkan ulang soal teknologi, nilai, dan investasi. Ada satu kalimat dari profesor yang selalu saya ingat: "Blockchain bukan sekadar iterasi teknologi, ia mengubah cara berpikir itu sendiri." Kedengarannya agak abstrak, tapi semakin ke sini, saya semakin merasa kalimat itu benar.
Sekarang jika saya menoleh ke belakang, pertemuan itu membuat saya sadar satu hal: yang benar-benar berharga bukanlah berapa banyak keuntungan jangka pendek, melainkan hal-hal yang bisa mengubah pola pikir kita. Mungkin itulah pencapaian terbesar saya di dunia kripto.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
Token_Sherpa
· 10jam yang lalu
Jujur saja, cerita asal-usul "profesor menghadiahiku bitcoin" sudah jadi cerita rakyat kripto tingkat tinggi saat ini... tapi oke, perubahan kerangka tokenomik yang dia jelaskan? Sebenarnya itu satu-satunya bagian yang layak dipertahankan. Kebanyakan narasi seperti ini juga runtuh kalau dianalisis dari sisi insentif.
Lihat AsliBalas0
GateUser-bd883c58
· 13jam yang lalu
28 ribu satu Bitcoin? Orang ini pasti sangat senang sekarang... Tapi kalau dipikir-pikir, hasil yang sesungguhnya memang bukan pada angka di laporan.
Lihat AsliBalas0
RealYieldWizard
· 13jam yang lalu
Ceritanya dibuat sangat detail ya, sekarang 7 Bitcoin harganya berapa?
Lihat AsliBalas0
RektButStillHere
· 13jam yang lalu
Aduh, kenapa aku merasa cerita ini agak mencurigakan ya?
#数字货币市场洞察 Waktu saya lulus dari UPenn tahun 2011, saya pernah ikut sebuah seminar keuangan yang cukup unik, diselenggarakan oleh seorang anak konglomerat, dan inisiatornya sepertinya adalah ketua jurusan keuangan Cambridge.
Lokasinya di sebuah vila pribadi, jujur saja suasananya memang mewah. Saat itu saya hanyalah seorang lulusan baru, dan sepanjang acara, satu-satunya yang membuat saya tidak merasa canggung adalah profesor tua jurusan keuangan Cambridge yang duduk di samping saya.
Bapak tua ini sangat berwibawa sebagai seorang akademisi, di mejanya ada secangkir teh Yorkshire. Kami banyak mengobrol, dia jarang membahas hal-hal textbook, lebih banyak membagikan pemahamannya tentang pasar. Yang paling membekas bagi saya, ia secara khusus menyinggung teknologi blockchain—ia optimis dengan potensinya, tapi juga sangat paham batasannya. Cara berpikir seorang akademisi memang berbeda dengan para spekulan.
Malam itu saya hampir tidak minum alkohol, cuma mendengarkan beliau bercerita, sesekali menyelipkan pendapat saya. Waktu mau pulang, saya ingin memberinya teh yang saya bawa dari Inggris sebagai tanda terima kasih, tapi sang profesor malah membalas dengan memberi saya 7 Bitcoin. Saat itu satu $BTC sekitar 28 dolar, saya ingat betul.
Percakapan itu sebenarnya banyak mengubah saya. Setelahnya saya mulai serius mempelajari blockchain dan mata uang kripto, perlahan memindahkan fokus investasi ke bidang ini. Jujur saja, hasil yang saya dapat selama bertahun-tahun ini sangat berkaitan dengan pertemuan kebetulan tersebut.
Bitcoin tidak hanya membawa angka di saldo saya. Yang lebih penting, ia membuat saya memikirkan ulang soal teknologi, nilai, dan investasi. Ada satu kalimat dari profesor yang selalu saya ingat: "Blockchain bukan sekadar iterasi teknologi, ia mengubah cara berpikir itu sendiri." Kedengarannya agak abstrak, tapi semakin ke sini, saya semakin merasa kalimat itu benar.
Sekarang jika saya menoleh ke belakang, pertemuan itu membuat saya sadar satu hal: yang benar-benar berharga bukanlah berapa banyak keuntungan jangka pendek, melainkan hal-hal yang bisa mengubah pola pikir kita. Mungkin itulah pencapaian terbesar saya di dunia kripto.