Whitepaper StableChain akhirnya dirilis, saya sudah melihat desain token mereka yang cukup menarik.
Sorotan utamanya adalah token STABLE tidak mengikuti pola tradisional blockchain publik—pengguna tidak perlu menggunakannya untuk membayar biaya Gas saat berinteraksi di chain, semua biaya langsung diselesaikan dengan USDT. Desain ini memang menurunkan ambang batas bagi pengguna biasa, tidak perlu lagi menimbun token native dan khawatir Gas tidak cukup.
STABLE sendiri posisinya sangat jelas: hanya sebagai token koordinasi tata kelola ERC-20. Fungsi utamanya terfokus pada pemeliharaan keamanan jaringan dan voting tata kelola komunitas, bisa dibilang benar-benar memisahkan antara “bahan bakar transaksi” dan “hak tata kelola”.
Untuk data suplai secara detail, sudah diungkapkan di whitepaper, tapi apakah desain tokenomics seperti ini bisa berjalan lancar, tetap harus dilihat perkembangan ekosistem ke depannya. Pendekatan memisahkan biaya Gas dan token tata kelola ini memang patut diperhatikan, terutama untuk skenario aplikasi yang ingin menurunkan biaya penggunaan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidatedTwice
· 12-05 22:54
Lagi-lagi ada solusi "inovasi biaya Gas", terdengar bagus tapi realisasinya masih tanda tanya.
Bisa nggak sih ngobrol soal pemisahan token ini, pernah benar-benar berhasil nggak sih...
Penasaran juga gimana ekosistemnya berkembang, cuma takutnya lagi-lagi whitepaper-nya bagus tapi dipakai malah zonk.
Penyelesaian pakai USDT memang menurunkan barrier to entry, ini memang cukup menarik.
Ngomong-ngomong, suplai sudah diungkapkan berapa? Rasanya proyek seperti ini paling rawan jebakan di tokenomics.
Lihat AsliBalas0
MEVHunterBearish
· 12-05 07:40
Bayar gas pakai USDT? Cara ini memang mengurangi tekanan mental bagi pemula yang ingin masuk, tapi masalahnya siapa yang akan mengambil alih hak tata kelola tumpukan stablecoin itu?
Lihat AsliBalas0
BearMarketBarber
· 12-05 07:33
Sejujurnya, menggunakan USDT langsung untuk membayar Gas ini cukup menarik, akhirnya ada tim yang menyadari betapa parahnya pengguna biasa 'disiksa' oleh biaya Gas.
Tapi, apakah token tata kelola dan koin bahan bakar benar-benar bisa sepenuhnya dipisahkan? Rasanya ke depannya tetap harus melihat apakah ekosistemnya benar-benar punya skenario aplikasi yang kuat.
Lihat AsliBalas0
DeFiCaffeinator
· 12-05 07:18
Sepertinya berhasil menyelesaikan banyak pain point ya, konsep settlement Gas pakai USDT ini memang nyaman.
Lihat AsliBalas0
GasBandit
· 12-05 07:17
Eh, memang idenya segar, biaya Gas diselesaikan dengan USDT jadi nggak perlu nyetok koin, aku suka.
Seriusan? Tata kelola dan bahan bakar dipisah, terus ekosistem ke depannya bisa bertahan nggak ya, agak meragukan.
Pendekatan decoupling ini jelas ditujukan buat orang-orang yang takut sama biaya Gas, coba aja lihat bisa bertahan nggak.
Whitepaper StableChain akhirnya dirilis, saya sudah melihat desain token mereka yang cukup menarik.
Sorotan utamanya adalah token STABLE tidak mengikuti pola tradisional blockchain publik—pengguna tidak perlu menggunakannya untuk membayar biaya Gas saat berinteraksi di chain, semua biaya langsung diselesaikan dengan USDT. Desain ini memang menurunkan ambang batas bagi pengguna biasa, tidak perlu lagi menimbun token native dan khawatir Gas tidak cukup.
STABLE sendiri posisinya sangat jelas: hanya sebagai token koordinasi tata kelola ERC-20. Fungsi utamanya terfokus pada pemeliharaan keamanan jaringan dan voting tata kelola komunitas, bisa dibilang benar-benar memisahkan antara “bahan bakar transaksi” dan “hak tata kelola”.
Untuk data suplai secara detail, sudah diungkapkan di whitepaper, tapi apakah desain tokenomics seperti ini bisa berjalan lancar, tetap harus dilihat perkembangan ekosistem ke depannya. Pendekatan memisahkan biaya Gas dan token tata kelola ini memang patut diperhatikan, terutama untuk skenario aplikasi yang ingin menurunkan biaya penggunaan.