#数字货币市场洞察 Laporan penelitian terbaru tentang stablecoin yang dirilis oleh Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan sentimen negatif terhadap pasar kripto—ekosistem stablecoin yang tampak gemerlap di permukaan, ternyata sedang memicu krisis kedaulatan moneter yang tak kasat mata.
Mari mulai dari sisi positifnya. Stablecoin memang menyelesaikan banyak masalah nyata: transfer lintas negara hanya butuh beberapa menit dengan biaya yang sangat rendah hingga perbankan tradisional pun tak menyangkanya; pedagang kecil di daerah terpencil bisa langsung menerima pembayaran tanpa harus menempuh puluhan kilometer hanya untuk membuka rekening. Pengalaman pembayaran yang “tanpa perantara” seperti ini membuat ratusan juta orang tanpa rekening bank di seluruh dunia untuk pertama kalinya merasakan manfaat keuangan modern.
Namun, sisi lain dari koin ini tidak seindah itu. Ketika warga suatu negara terbiasa menggunakan $USDT untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan membayar gaji, mata uang nasional secara alami akan terpinggirkan. Bank sentral ingin mendorong ekonomi dengan menyesuaikan suku bunga? Maaf, semua orang memegang stablecoin dolar AS, sehingga alat kebijakanmu praktis tidak lagi efektif. Lebih parahnya, pelarian modal menjadi sangat mudah—hanya dengan beberapa transaksi on-chain, miliaran dolar bisa diam-diam keluar dari negara pasar berkembang, meninggalkan kekacauan.
Risiko semacam ini tidak bisa dicegah hanya dengan menutup diri di dalam negeri. Stablecoin memang merupakan produk global, dan arus modal tidak mengenal batas negara. Negara A memperketat regulasi, dana langsung berpindah ke bursa negara B; stablecoin di negara C mengalami masalah besar, dampak berantainya bisa mempengaruhi sistem keuangan seluruh kawasan.
Karena itu saran IMF sangat jelas: setiap negara harus memberi ruang bagi inovasi, tapi juga harus mengawasi titik-titik risiko. Kuncinya adalah jangan berjalan sendiri-sendiri, standar regulasi harus selaras, dan informasi harus terbuka satu sama lain. Bagaimanapun juga, stablecoin adalah pedang bermata dua: jika digunakan dengan baik bisa mendorong inklusi keuangan, tapi jika salah kelola bisa jadi bom waktu keuangan. Tantangannya sekarang, apakah regulator global bisa bergerak lebih cepat dari laju ekspansi pasar.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DeFiAlchemist
· 13jam yang lalu
*menyesuaikan instrumen alkimia* IMF baru saja mengungkapkan apa yang telah kita ketahui dalam bayang-bayang—stablecoin sedang mengubah kedaulatan itu sendiri menjadi uap. optimasi hasil dari arus modal tanpa batas pada akhirnya akan mengeras menjadi penularan sistemik.
Lihat AsliBalas0
HappyToBeDumped
· 13jam yang lalu
Benar-benar, IMF kali ini ucapannya sangat menyakitkan, benar-benar mengenai titik lemah.
Memang benar, bank sentral negara kecil sekarang benar-benar tidak berdaya.
Begitu USDT menjadi arus utama, mata uang lokal jadi tidak berharga, inilah yang paling menakutkan.
Para regulator mana mungkin bisa bergerak lebih cepat dari pasar, sama sekali tidak mungkin.
Pelarian modal bisa terjadi hanya dalam beberapa detik, tidak bisa dicegah sama sekali.
Inilah sebabnya mengapa stablecoin mengubah aturan main, semua kebijakan negara jadi tidak berlaku.
Kalau dilihat dari risikonya, Bitcoin malah lebih mudah dihadapi.
Reaksi berantai sudah mulai terjadi, kita semua jadi saksi.
Tunggu dulu, ini artinya harus menimbun stablecoin atau kabur, saya jadi bingung.
Pada akhirnya, siapa yang menang dia yang bikin aturan, kan?
Lihat AsliBalas0
ZKSherlock
· 14jam yang lalu
Sebenarnya... laporan IMF justru meremehkan masalah nyata di sini. Semua orang terlalu fokus pada sudut pandang kedaulatan sehingga mereka melewatkan primitif kriptografi yang terlibat—stablecoin tidak memiliki jaminan privasi *bawaan*, yang berarti setiap transaksi USDT pada dasarnya adalah buku besar transparan untuk kontrol modal. Risiko pengawasan sejujurnya lebih buruk daripada kekhawatiran terkait kebijakan moneter yang mereka gembar-gemborkan.
Lihat AsliBalas0
SleepTrader
· 14jam yang lalu
IMF kali ini memang benar, tapi mau menyatukan regulasi antar negara? Heh, mimpi aja
Arus modal mana bisa semudah itu dikendalikan, pemain sejati sudah punya rencana cadangan sejak lama
Ngomong-ngomong, stablecoin untuk inklusi keuangan memang menarik, tapi terikat dolar juga benar-benar bikin susah
Bagian soal kegagalan kebijakan bank sentral itu benar-benar mengenai titik lemah, negara emerging market pasti mau menangis
Regulasi tidak bisa mengejar kecepatan pasar, pernyataan ini benar-benar menusuk hati
Pada akhirnya, semuanya soal keseimbangan, tapi bicara soal keseimbangan itu tidak mudah
Lihat AsliBalas0
FlashLoanKing
· 14jam yang lalu
IMF mulai pesimis lagi, setiap kali memang begitu. Tapi ada benarnya juga, negara kecil memang mudah "terikat" oleh dolar AS.
Regulasi memang tidak bisa mengejar, inilah akar masalahnya.
Dunia kacau, harga USDT naik hahaha
Stablecoin memang inklusif, tapi kalau sampai bikin bank sentral tidak berfungsi, itu memang agak kebablasan.
Soal capital outflow, apa regulator benar-benar bisa mencegah? Saya benar-benar nggak percaya.
Itulah kenapa saya tetap hold koin sendiri, nggak ada yang bisa ngatur.
Mulai digempur lagi, tapi pasar justru makin panas, ironis ya.
#数字货币市场洞察 Laporan penelitian terbaru tentang stablecoin yang dirilis oleh Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan sentimen negatif terhadap pasar kripto—ekosistem stablecoin yang tampak gemerlap di permukaan, ternyata sedang memicu krisis kedaulatan moneter yang tak kasat mata.
Mari mulai dari sisi positifnya. Stablecoin memang menyelesaikan banyak masalah nyata: transfer lintas negara hanya butuh beberapa menit dengan biaya yang sangat rendah hingga perbankan tradisional pun tak menyangkanya; pedagang kecil di daerah terpencil bisa langsung menerima pembayaran tanpa harus menempuh puluhan kilometer hanya untuk membuka rekening. Pengalaman pembayaran yang “tanpa perantara” seperti ini membuat ratusan juta orang tanpa rekening bank di seluruh dunia untuk pertama kalinya merasakan manfaat keuangan modern.
Namun, sisi lain dari koin ini tidak seindah itu. Ketika warga suatu negara terbiasa menggunakan $USDT untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan membayar gaji, mata uang nasional secara alami akan terpinggirkan. Bank sentral ingin mendorong ekonomi dengan menyesuaikan suku bunga? Maaf, semua orang memegang stablecoin dolar AS, sehingga alat kebijakanmu praktis tidak lagi efektif. Lebih parahnya, pelarian modal menjadi sangat mudah—hanya dengan beberapa transaksi on-chain, miliaran dolar bisa diam-diam keluar dari negara pasar berkembang, meninggalkan kekacauan.
Risiko semacam ini tidak bisa dicegah hanya dengan menutup diri di dalam negeri. Stablecoin memang merupakan produk global, dan arus modal tidak mengenal batas negara. Negara A memperketat regulasi, dana langsung berpindah ke bursa negara B; stablecoin di negara C mengalami masalah besar, dampak berantainya bisa mempengaruhi sistem keuangan seluruh kawasan.
Karena itu saran IMF sangat jelas: setiap negara harus memberi ruang bagi inovasi, tapi juga harus mengawasi titik-titik risiko. Kuncinya adalah jangan berjalan sendiri-sendiri, standar regulasi harus selaras, dan informasi harus terbuka satu sama lain. Bagaimanapun juga, stablecoin adalah pedang bermata dua: jika digunakan dengan baik bisa mendorong inklusi keuangan, tapi jika salah kelola bisa jadi bom waktu keuangan. Tantangannya sekarang, apakah regulator global bisa bergerak lebih cepat dari laju ekspansi pasar.