Ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Jepang melonjak hingga 90%—ini bukan perkara main-main.

Mata uang carry trade terbesar di dunia sedang mengalami perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sinyal apa yang tersembunyi di balik ini?

Dampak langsungnya: cara lama meminjam yen untuk membeli saham AS atau kripto demi arbitrase bunga, pada dasarnya sudah mencapai ujung jalan. Yang lebih fatal, saat posisi carry trade mulai dilikuidasi secara besar-besaran, dana triliunan harus keluar dari aset berisiko. Likuiditas? Sedang mengetat dengan kecepatan yang bisa terlihat jelas.

Jalur transmisinya sebenarnya cukup jelas: suku bunga yen naik, posisi carry trade terpaksa dilikuidasi, saham AS ditekan untuk dijual, sentimen risk-off meningkat, semua aset berisiko tinggi ikut terkena imbas. Ini bukan peristiwa di satu pasar saja, tapi rekonstruksi likuiditas secara global.

Masih berharap ada "pergerakan mandiri"? Bangunlah. Dalam menghadapi risiko sistemik, tidak ada yang bisa berdiri sendiri. Semakin dekat ke pusat guncangan, semakin mudah terkena dampaknya.

Pandangan saya sangat langsung:

Dalam jangka pendek, tekanan pengetatan likuiditas membuat uang tunai jauh lebih berharga untuk dimiliki. Tapi dalam jangka panjang, semakin hancur sistem tradisional, semakin menonjol nilai aset terdesentralisasi seperti Bitcoin. Jika kamu percaya pada logika ini, penurunan tajam justru menjadi kesempatan untuk mengumpulkan aset—anggap saja pasar sedang memberi bonus.

Singkatnya: ketika tatanan lama mulai membongkar dirinya sendiri, yang harus kamu pikirkan adalah bagaimana mendapatkan tiket masuk ke era berikutnya. Mau terus menimbun kripto atau simpan dolar dulu? Itu harus kamu putuskan sendiri.

Terakhir, satu pengingat: volatilitas dari proses de-leveraging global benar-benar bisa menunjukkan padamu apa yang disebut gejolak tingkat finansial.