Baru-baru ini ada kejadian menarik di Argentina. Tiga asosiasi perbankan bersatu mengajukan proposal kepada otoritas regulasi, dengan inti tuntutan hanya satu—agar bank tetap memonopoli jalur penyaluran gaji dan pensiun.
Di balik kejadian ini sebenarnya tersembunyi persaingan antara keuangan tradisional dan perusahaan fintech. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi finansial di Amerika Latin sangat pesat, berbagai dompet digital dan platform pembayaran mulai merebut pangsa pasar bank. Penyaluran gaji dan pembayaran pensiun, yang terlihat seperti bisnis tradisional, sebenarnya adalah titik vital bank untuk mengunci nasabah dan menahan dana. Begitu wilayah ini direbut oleh perusahaan fintech, bisnis deposito, investasi, dan pinjaman pun bisa ikut berpindah.
Tidak heran jika asosiasi bank kali ini mengambil langkah ofensif. Logika mereka kira-kira seperti ini: infrastruktur inti keuangan seperti ini seharusnya dikuasai oleh institusi tradisional yang berlisensi, diawasi, dan memiliki modal kuat—bukan oleh perusahaan internet yang “bertumbuh liar”. Sekilas terdengar demi stabilitas keuangan, namun pada kenyataannya lebih banyak untuk melindungi kepentingan eksisting mereka.
Namun, dari sudut pandang lain, masuknya perusahaan fintech ke bidang ini memang bisa menurunkan biaya dan meningkatkan efisiensi, serta menjadi peluang bagi mereka yang belum punya rekening bank. Bagaimana pertarungan ini akan berakhir, semuanya tergantung pada pihak mana yang didukung oleh regulator.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SwapWhisperer
· 16jam yang lalu
Ini adalah contoh khas kelompok kepentingan yang melindungi diri sendiri, bank mati-matian mempertahankan jalur penyaluran gaji karena takut disedot oleh fintech.
Pertarungan ini pasti akan terjadi, apakah regulator benar-benar bisa berpihak di saat-saat kritis?
Di Amerika Latin, fintech seharusnya sudah lama menembus monopoli bank, biaya rendah dan efisiensi tinggi, siapa yang tidak suka?
Bank berteriak soal stabilitas keuangan padahal sebenarnya itu monopoli keuangan, dengar alasan seperti itu saya cuma bisa tertawa.
Tunggu saja, pada akhirnya uang juga yang bicara.
Lihat AsliBalas0
LeverageAddict
· 12-05 02:43
Bank sudah sering main trik yang sama, monopoli takut apa, yang ditakuti itu kalau terjadi revolusi.
---
Fintech beneran bisa beresin gak ya, soalnya di Argentina juga banyak pemain kripto.
---
Haha, intinya itu kelompok yang sudah diuntungkan lagi teriak-teriak, sebenarnya regulator dukung siapa sih, gue pegang fintech.
---
Soal penggajian emang krusial, kalau bisa kuasain yang satu ini, pengguna bakal ketergantungan, kalau bank gak agresif, cepat atau lambat bakal kalah juga.
---
Gelombang fintech di Amerika Latin ini bener-bener peluang emas, jumlah penduduk tanpa rekening bank gede banget, ini baru namanya blue ocean.
---
Keuangan tradisional masih mau pertahanin wilayahnya haha, zaman sudah berubah bro, desentralisasi itu masa depan.
---
Makanya, pembayaran pakai Web3 itu sebenarnya sudah harusnya gantiin bank sejak lama, kenapa baru sekarang.
Lihat AsliBalas0
SigmaBrain
· 12-05 02:37
Bank mulai main monopoli lagi, lucu banget.
Keuangan tradisional digilas fintech, inilah revolusi yang sesungguhnya.
Gelombang Amerika Latin kali ini benar-benar akan berbalik, dompet orang lain pun berani disentuh.
Otoritas regulasi jangan ikut-ikutan bank, kalau menyinggung investor ritel, siap-siap saja kena imbasnya.
Rakyat Argentina harus sadar, mana yang benar-benar berpihak pada kalian, masa nggak tahu?
Bukankah ini reinkarnasi dari penindasan dunia kripto, cerita yang terus terulang.
Fintech bangkit, barulah ada kebebasan finansial yang sejati, sejujurnya begitu.
Pola pikir usang bank sudah seharusnya dibuang ke tempat sampah.
Antara efisiensi dan kebebasan, rakyat pasti akan memilih.
Kelompok kepentingan akhirnya selalu tumbang karena inovasi.
Lihat AsliBalas0
TerraNeverForget
· 12-05 02:33
Saya sudah bosan dengan omongan bank seperti itu, stabilitas keuangan? Bukankah cuma takut didisrupsi.
Fintech memang benar-benar bisa memberi kesempatan bagi mereka yang tidak punya rekening, ini memang keren.
Situasi di Argentina ini, saya yakin regulator akan kompromi, keuangan tradisional selalu punya cara.
Monopoli seperti itu, crypto sudah lama berusaha mengatasinya.
Inilah perjuangan terakhir Web2, cepat atau lambat pasti akan tergeser.
Lihat AsliBalas0
BearMarketSurvivor
· 12-05 02:22
Bank ini memang benar-benar luar biasa dengan trik-triknya, memonopoli jalur, mengunci pengguna, sebenarnya cuma takut didisrupsi.
Fintech benar-benar harus berusaha lebih keras, harus menunjukkan sesuatu kepada para dinosaurus tua ini.
Di Amerika Latin pergerakannya cepat, kapan kita juga bisa menembus plafon perbankan ini?
Lihat AsliBalas0
FortuneTeller42
· 12-05 02:17
Saya benar-benar muak dengan trik-trik bank ini, sudah monopoli masih saja berdalih demi keamanan dan stabilitas... Sadarlah semuanya.
Rakyat Argentina akhirnya punya kesempatan untuk lepas dari eksploitasi bank, fintech datang membuat perubahan, saya sangat mendukung.
Ini lagi-lagi pertarungan antara penjaga lama dan pendatang baru, jika melihat sejarah, cepat atau lambat fintech pasti menang.
Intinya mereka takut kehilangan hak penetapan harga, alasan keamanan finansial itu cuma kedok saja.
Logika seperti ini sudah terlalu sering saya lihat di pasar lain, pada akhirnya yang selalu menang adalah pihak dengan pengalaman pengguna terbaik.
Bank-bank di Amerika Latin masih ingin terjebak di 20 tahun lalu, zaman sudah berubah bro.
Ancaman nyata dari fintech sebenarnya bukan sekadar mengambil alih pembayaran gaji, tapi pada akhirnya adalah hilangnya simpanan dan investasi.
Kalau regulasi benar-benar adil, seharusnya tidak ada pihak yang boleh memonopoli infrastruktur dasar.
Sudahlah, ini cuma drama lama, akhirnya sudah bisa ditebak.
Baru-baru ini ada kejadian menarik di Argentina. Tiga asosiasi perbankan bersatu mengajukan proposal kepada otoritas regulasi, dengan inti tuntutan hanya satu—agar bank tetap memonopoli jalur penyaluran gaji dan pensiun.
Di balik kejadian ini sebenarnya tersembunyi persaingan antara keuangan tradisional dan perusahaan fintech. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi finansial di Amerika Latin sangat pesat, berbagai dompet digital dan platform pembayaran mulai merebut pangsa pasar bank. Penyaluran gaji dan pembayaran pensiun, yang terlihat seperti bisnis tradisional, sebenarnya adalah titik vital bank untuk mengunci nasabah dan menahan dana. Begitu wilayah ini direbut oleh perusahaan fintech, bisnis deposito, investasi, dan pinjaman pun bisa ikut berpindah.
Tidak heran jika asosiasi bank kali ini mengambil langkah ofensif. Logika mereka kira-kira seperti ini: infrastruktur inti keuangan seperti ini seharusnya dikuasai oleh institusi tradisional yang berlisensi, diawasi, dan memiliki modal kuat—bukan oleh perusahaan internet yang “bertumbuh liar”. Sekilas terdengar demi stabilitas keuangan, namun pada kenyataannya lebih banyak untuk melindungi kepentingan eksisting mereka.
Namun, dari sudut pandang lain, masuknya perusahaan fintech ke bidang ini memang bisa menurunkan biaya dan meningkatkan efisiensi, serta menjadi peluang bagi mereka yang belum punya rekening bank. Bagaimana pertarungan ini akan berakhir, semuanya tergantung pada pihak mana yang didukung oleh regulator.