Setelah mengakuisisi Clanker, Farcaster mengalokasikan dua pertiga biaya protokol Clanker untuk membeli dan menahan token CLANKER. Per 2 Desember, Farcaster telah memiliki 1,8% dari total pasokan Clanker, yaitu sebanyak 18.342 token.
Pada saat bersamaan, Clanker mulai memasuki pasar pra-penjualan dan menargetkan pembentukan eksistensi di pasar. Pra-penjualan perdana platform ini diluncurkan pada pukul 01.30 tanggal 5 Desember. Mekanisme pra-penjualan ini memiliki serangkaian fitur dan inovasi yang membedakannya. Berdasarkan dokumentasi tim pengembang Clanker, berikut adalah ringkasan fitur dan inovasinya.
Clanker menetapkan batas minimum (soft cap) dan batas maksimum (hard cap) penggalangan dana. Jika batas minimum tidak tercapai, seluruh dana akan dikembalikan. Setelah batas maksimum tercapai, penggalangan dana akan segera ditutup. Struktur ini memberikan tim proyek perlindungan serta batas pasti untuk dana yang dapat dihimpun.
Setiap pra-penjualan berlangsung selama periode tetap tujuh hari dan berakhir otomatis ketika waktu habis. Tim proyek tidak harus menunggu tujuh hari penuh. Setelah batas minimum tercapai, mereka dapat menutup pra-penjualan lebih awal untuk mempercepat distribusi token. Jika batas maksimum tercapai selama siklus, siapa pun dapat menutup pra-penjualan saat itu juga.
Selama pra-penjualan, investor dapat menarik seluruh atau sebagian komitmen ETH kapan saja. Dengan demikian, investor memiliki kendali penuh atas risiko investasi mereka.
Jika penggalangan dana berhasil, tim proyek dapat menarik ETH yang terkumpul setelah dikurangi biaya Clanker. Jika gagal, investor dapat menarik kembali ETH mereka secara penuh.
Harga token sering mengalami penurunan tajam setelah listing karena pemegang besar dan peserta awal langsung menjual. Untuk mengantisipasi hal ini, Clanker menerapkan masa penguncian wajib minimal tujuh hari, sehingga peserta tidak bisa langsung menjual token. Setelah masa penguncian, token dicairkan bertahap sesuai jadwal linear, sehingga risiko penjualan besar-besaran di pasar dapat diminimalkan.
Tim proyek dapat mengatur alokasi token melalui parameter yang dapat diatur. Secara default, 50% dialokasikan untuk peserta pra-penjualan dan 50% ke kolam likuiditas, namun proporsi ini dapat diubah sesuai strategi tim.
Tidak semua proyek menginginkan partisipasi terbuka. Pra-penjualan Clanker mendukung pembatasan whitelist, sehingga tim dapat menentukan alamat yang memenuhi syarat untuk penjualan—sangat ideal untuk penggalangan dana terkurasi.
Pra-penjualan Clanker berlangsung dalam empat tahap utama:
1. Peluncuran: Tim proyek mengonfigurasi parameter pra-penjualan, termasuk batas minimum (soft cap), batas maksimum (hard cap), dan distribusi token.
2. Partisipasi:
3. Penutupan Pra-penjualan: Pra-penjualan dapat berakhir dengan beberapa cara:
4. Penyelesaian Akhir:
Bergantung pada hasil penggalangan dana, terdapat dua kemungkinan:
Berhasil: Batas minimum atau maksimum tercapai.
Sistem akan mendistribusikan token secara otomatis. Tim proyek menarik ETH yang terkumpul (setelah dikurangi biaya Clanker). Pengguna dapat mengklaim token setelah masa penguncian (minimal tujuh hari).
Gagal: Tujuh hari berakhir tanpa mencapai batas minimum.
Jika pra-penjualan gagal, pengguna dapat menarik ETH mereka.
Secara keseluruhan, mekanisme pra-penjualan Clanker menawarkan keseimbangan antara perlindungan investor dan fleksibilitas tim proyek. Investor dapat menarik dana kapan pun. Mereka mendapatkan pengembalian penuh jika pra-penjualan gagal, serta mendapat manfaat dari masa penguncian yang mencegah penjualan besar-besaran. Hal ini menurunkan risiko partisipasi. Tim proyek dapat menyesuaikan strategi penggalangan dana, mengatur distribusi token, dan menutup pra-penjualan lebih awal setelah batas minimum tercapai. Seluruh fitur ini meningkatkan efisiensi modal.
Hasil pra-penjualan Clanker dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kualitas dan prospek proyek, antusiasme serta pengakuan pasar, dan kebijakan tim dalam menetapkan aturan.