

Sejak 2019, ekosistem blockchain menghadapi tantangan keamanan luar biasa, di mana kerentanan smart contract menyebabkan total kerugian lebih dari $4 miliar. Angka besar ini menegaskan pentingnya protokol keamanan yang kuat dalam protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi).
| Tahun | Jumlah Kerugian | Target Utama |
|---|---|---|
| 2022 | $3,8 miliar | Protokol DeFi (82% dari total) |
| 2021 | $3,3 miliar | Cross-chain bridges |
Protokol DeFi menyumbang sekitar 82 persen dari seluruh kripto yang dicuri pada 2022, yaitu senilai $3,1 miliar. Smart contract, yang merupakan instruksi publik untuk memungkinkan pengguna meminjam, meminjamkan, dan bertransaksi tanpa perantara, kini menjadi target utama para penyerang canggih. Cross-chain bridges menjadi titik rawan utama, karena pengguna mendepositkan aset digital ke smart contract untuk transfer blockchain, sehingga sementara menciptakan tempat penyimpanan nilai yang terpusat.
Banyak pelanggaran keamanan bersumber dari implementasi keamanan yang tidak memadai. Berdasarkan analisis keamanan blockchain Halborn, protokol DeFi sangat membutuhkan penerapan langkah keamanan lanjutan agar ekosistem dapat berkembang dan diterima secara luas. Alat deteksi seperti Slither, Oyente, dan Osiris terbukti memiliki efektivitas berbeda dalam mengidentifikasi kerentanan seperti serangan reentrancy dan overflow, namun masih banyak ancaman yang lolos hingga terjadi eksploitasi.
Sepanjang 2020-2025, serangan distributed denial-of-service terhadap bursa kripto melonjak drastis, menandai pergeseran besar pada lanskap ancaman. Berdasarkan A10 Networks 2025 Global DDoS Threat Report, volume serangan naik sekitar 300%, dan data awal 2025 menunjukkan lonjakan 350 persen dengan volume serangan DDoS lebih dari enam terabit. Cloudflare 2025 Q1 DDoS Threat Report mencatat 20,5 juta serangan DDoS diblokir hanya dalam tiga bulan, tumbuh 358 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
| Periode | Volume Serangan | Temuan Kunci |
|---|---|---|
| Awal 2010-an | Diukur dalam Gbps | Baseline perbandingan |
| 2024 | Serangan skala terabit | Kenaikan 20x dari awal 2010-an |
| Q1 2025 | 20,5 juta serangan | Pertumbuhan YoY 358% |
| H1 2025 | Kenaikan 83% | Dibandingkan H1 2024 |
Serangan-serangan ini kini semakin kompleks dan bervariasi. Selain volumetric floods, pelaku kini menggunakan strategi multi-layer yang menargetkan API dan API gateway. Lembaga keuangan sangat rentan karena bursa merupakan target bernilai tinggi untuk gangguan. Kemudahan akses dan murahnya layanan DDoS-as-a-service menurunkan hambatan masuk, memungkinkan lebih banyak pelaku ancaman melancarkan serangan terkoordinasi. Kondisi ini menuntut pengujian dan validasi keamanan berkelanjutan agar ketahanan operasi tetap terjaga menghadapi metode serangan yang terus berkembang.
Pada 2024, industri kripto mengalami pelanggaran keamanan besar saat peretas Korea Utara mencuri aset digital senilai $1,3 miliar—peretasan tunggal terbesar tahun tersebut. Insiden ini menyoroti kerentanan kritis pada infrastruktur bursa terpusat.
Serangan ini terutama memanfaatkan private key yang dikompromikan, sebagai akses utama terhadap aset kripto pengguna di platform bursa. Berdasarkan data analisis blockchain, total kripto yang dicuri sepanjang 2024 mencapai $2,2 miliar, dan pelaku asal Korea Utara menyumbang lebih dari separuhnya.
| Kategori | Jumlah | Persentase |
|---|---|---|
| Peretasan Korea Utara | $1,3 miliar | 59% |
| Insiden pencurian lain | $0,9 miliar | 41% |
| Total dicuri pada 2024 | $2,2 miliar | 100% |
Bursa DMM Bitcoin mengalami pelanggaran fatal pada Mei 2024 dan kehilangan 4.502,9 Bitcoin dengan nilai $305 juta saat kejadian. Pakar keamanan menilai insiden ini disebabkan kemungkinan kesalahan manajemen private key dan lemahnya protokol keamanan.
Walaupun angka pencurian di 2024 naik 21% dibanding 2023, tren keseluruhan masih di bawah rekor 2021 dan 2022. Rentetan pelanggaran ini menegaskan bursa terpusat harus segera mengadopsi keamanan lanjutan, termasuk manajemen key yang lebih baik serta protokol multi-signature, demi perlindungan aset pengguna.
Dood coin (DOOD) adalah kriptokurensi pada blockchain Solana yang menawarkan transaksi cepat dan biaya rendah. Coin ini merupakan bagian dari ekosistem Web3 dan sudah tersedia untuk diperdagangkan.
Ya, Doodles menunjukkan potensi menjanjikan. Analisis terbaru menunjukkan tren bullish sehingga berpotensi menjadi investasi yang menguntungkan dalam waktu dekat.
Menurut tren pasar, Dood coin berpotensi mencapai $0,01 hingga $0,05 per token pada 2025. Namun, nilai akhirnya sangat bergantung pada berbagai faktor di pasar kripto.
TRON adalah kripto coin terpanas saat ini, dengan kapitalisasi pasar $24,176 miliar dan volume perdagangan $758,7 juta. Harganya baru saja naik 1,22%.











